MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Kenaikan harga BBM bersubsidi membawa berkah tersendiri bagi pedagang sepeda listrik di Kota Angin.
Masyarakat yang sebelumnya enggan membeli sepeda listrik akhirnya melirik. Setelah terpikat, mereka akhirnya membeli. Kenaikan penjualan juga tak tanggung-tanggung. Hingga 600 persen.
Baca Juga:
Selalu Bayar Listrik Tepat Waktu Lewat PLN Mobile, Lia Mendapatkan Sepeda Listrik
“Agustus itu tidak laku. Tapi, akhir September sudah laku enam unit,” ungkap Sherly Rahma, salah satu karyawan toko sepeda listrik di Kota Angin.
Melonjaknya penjualan sepeda listrik ini diakui Sherly karena adanya kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Warga yang sebelumnya mengendarai sepeda motor untuk jarak dekat akhirnya memilih naik sepeda listrik. Karena selain efesien karena tidak butuh BBM, mereka juga tidak akan capek.
Baca Juga:
Polda Gorontalo Terapkan Aturan Penggunaan Sepeda Listrik secara Luas
Penjualan sepeda listrik diprediksi akan terus meningkat. Karena kenaikan harga BBM sepertinya akan terus terjadi. Mau tidak mau, warga harus berpikir ulang jika ingin naik mobil atau mengendarai sepeda motor jika jaraknya tempuhnya dekat.
Cewek berhijab ini mengatakan, setiap hari, selalu ada orang yang berkunjung ke tokonya. Mereka menanyakan tentang spesifikasi sepeda listrik dan harganya.
Karena harga sepeda listrik berbeda. Tergantung merek dan spesifikasinya. Ada yang harganya Rp 4 juta. Ada pula yang Rp 6 juta.
Untuk kecepatan, Sherly mengatakan, sepeda listrik sudah mencukupi. Kecepatannya rata-rata bisa mencapai 40 kilometer per jam. Sehingga, orang yang naik sepeda listrik bisa sampai tujuan cepat dan tidak capek.
Karyawati asal Rejoso ini mengatakan, perawatan sepeda listrik juga tidak ribet. Pemilik hanya perlu me-charge baterai jika habis. Waktu charge baterai sepeda listrik sekitar lima jam. “Ramah lingkungan dan tidak menggunakan BBM,” ujarnya. [Tio]