MasyarakatKelistrikan.com | PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) kebut pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Batulicin-Tarjun agar dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan, Tengah, dan Timur.
Pembangunan SUTT 150kV Batulicin–Tarjun sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) ini merupakan tahapan untuk membuat sistem Looping jaringan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Membentang sepanjang 79,765 kilo meter sirkit (kms) melintasi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.
Dengan jumlah tower sebanyak 114 tower, progres pembangunannya saat ini mencapai 88,18 persen.
Nantinya, setelah SUTT 150kV Batulicin–Tarjun dapat beroperasi proses Looping jaringan akan dilanjutkan pembangunan dari Tarjun-Sei Durian-Grogot.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
General Manager PLN UIP KLT Josua Simanungkalit menjelaskan, pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan, salah satunya SUTT 150kV Batulicin-Tarjun dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 4 (UPP Kalbagtim 4) sebagai direksi pekerjaan.
Saat ini, kata Josua, tim di lapangan terus bersinergi dengan Kontraktor pelaksana pembangunan untuk dapat segera menyelesaikan pembangunan SUTT 150kV Batulicin–Tarjun melalui pengawasan yang sangat ketat.
Kondisi sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Selatan yang sudah grid sistem atau interkoneksi dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah memiliki beban puncak 1.260,5 megawatt dengan daya mampu 1.759,2 megawatt.
Dengan kata lain, terdapat cadangan daya sebesar 498,7 megawatt yang dapat didistribusikan ke masyarakat.
“Dengan ketersediaan cadangan daya yang melimpah dan harus didistribusikan secara merata ke seluruh masyarakat Kalsel-Kaltim, serta dengan dibuatnya sistem looping jaringan, akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan yang ada. Karena pada dasarnya sistem looping ini untuk menghindari terjadinya padam,” ucap Josua dalam keterangan resmi kepada media, Selasa (24/5/2022).
Dengan kondisi sistem kelistrikan yang andal dan memadai, lanjut Josua, pembangunan SUTT 150kV Batulicin–Tarjun akan memberikan peluang kepada seluruh industri di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru untuk mengembangkan usahanya di Provinsi Kalimantan Selatan, sehingga dapat turut serta dalam peningkatkan pembangunan dan perekonomian daerah.
Terlebih, mengingat daerah-daerah yang berada Provinsi Kalimantan Selatan merupakan daerah produktif seperti yang dilewati oleh jalur SUTT 150kV Batulicin–Tarjun.
“Pembangunan ini juga dilaksanakan untuk menyiapkan sistem kelistrikan yang andal demi mewujudkan konsumsi listrik yang berkeadilan, terlebih dengan pemindahan Ibu Kota Negara Baru ke Kalimantan Timur," tutup Josua. [Tio]