MasyarakatKelistrikan.com | Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana, melakukan pertemuan dengan CEO dua perusahaan besar asal Jerman, Siemens Energy dan HMS Bergbau AG.
"Menteri ESDM bertemu Siemens Energy pada 27 Mei 2022. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada akhir Maret yang lalu berdiskusi mengenai tindak lanjut pembahasan kerja sama Siemens dengan Pertamina Power dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia," ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi kepada media, Senin (30/5/2022).
Baca Juga:
Satgas Hilirisasi Siapkan 18 Proyek Bernilai Rp 618 Triliun, Potensi 274 Ribu Lapangan Kerja
Pada pertemuan tersebut, lanjut Agung, Arifin mengungkapkan, Indonesia terus mendorong investasi di bidang energi terbarukan dan berkomitmen dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat lagi.
Pada 2030, Indonesia menargetkan penambahan pembangkit hanya dari sumber EBT, termasuk hidrogen akan didorong ke depannya, hingga di 2060 suplai listrik di Indonesia sepenuhnya akan disokong EBT.
Arifin menambahkan, kolaborasi dengan Siemens dibutuhkan untuk mendukung pengembangan teknologi PLTS, smart grid, energy storage, teknologi pengembangan hidrogen, hingga kendaraan listrik.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Ungkap Industri Keluhkan Harga Biodiesel Mahal, Tembus Rp24.000/Liter
"Diharapkan nota kesepahaman antara Siemens dengan Pertamina Power dapat ditandatangani pada saat momentum G20 Energy Transition Ministerial Meeting di Bali bulan September mendatang," lanjut Agung.
Siemens Energy juga menyampaikan ketertarikannya untuk mendukung pengembangan sektor energi di IKN.
Siemens Energy sebelumnya memiliki pengalaman untuk pengembangan kota baru di Mesir, tidak hanya dalam hal pengembangan sektor energi khususnya energi terbarukan, namun juga pengembangan fasilitas pendidikan dan fasilitas bagi peningkatan kapasitas SDM pendukung.