MasyarakatKelistrikan.com | Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) adalah salah satu lumbung terbesar sektor pertanian. Tetapi keterbatasan lahan di daerah perkotaan menjadi salah satu tantangan yang dihadapi ke depannya oleh para petani.
Namun hal tersebut ternyata tidak menyurutkan semangat petani milenial yang ingin berwirausaha di bidang pertanian.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Masyarakat Proaktif Laporkan Pohon dan Bangunan yang Berpotensi Ganggu Jaringan Listrik
Salah satu metode yang saat ini sekarang sedang menjamur adalah pertanian dengan Sistem Hidroponik yaitu cara budidaya dan bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah yang menggunakan sirkulasi air.
Sistem Hidroponik tersebut tentunya membutuhkan listrik untuk mengoperasikan pompa agar sirkulasi air dapat terjaga dengan baik.
PLN melalui Program Electrifying Agriculture mendukung dan turut mendorong para petani agar menggunakan listrik guna meningkatkan produktivitas tanaman.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Desak Pemerintah Daerah dan PLN Kolaborasi Cek Keandalan Lampu Penerangan Jalan Umum demi Keselamatan Pengguna Jalan
Ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan di Makassar Sabtu (30/10/2021) lalu.
Melalui MoU tersebut, PLN mendukung peningkatan produktivitas para petani di Sulawesi Selatan melalui penyediaan tenaga listrik.
Akmal, merupakan salah satu pegawai PLN Milenial di Kota Makassar yang memiliki kegemaran bertani sistem Hidroponik di sela-sela waktu luangnya mengaku sangat terbantu dengan hadirnya listrik.
Pria yang memulai kegemarannya sejak Juli tahun 2020 pada masa pendemi mengaku telah menggunakan listrik untuk mengoperasikan pompa air dan sirkulasi air.
Kini Akmal telah merasakan manfaat dari Electrifying Agriculture. Tidak hanya produksi makin meningkat, namun secara biaya operasi juga dirasa lebih terjangkau. [Tio]