MasyarakatKelistrikan.com | Saat ini, motor listrik yang dijual di Indonesia rata-rata memiliki tampilan seragam, yakni berbentuk skuter dengan dimensi mungil dan laburan warna single tone.
Bahkan, tak jarang, kita menemukan produk dari pabrikan berbeda dengan desain yang serupa.
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Desainnya yang begitu-gitu saja membuat peminat motor listrik di Indonesia terbilang sedikit, alias tak menunjukkan pertumbuhan signifikan. Itulah mengapa, tampilan motor nonemisi tersebut harus lebih dikembangkan dan menyesuaikan kebutuhan pasar.
Pengamat otomotif sekaligus akademisi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu mengatakan, sebelum membuat desain sepeda motor, pabrikan harus melakukan riset mendalam terhadap minat pengguna. Sebab, bagaimana pun juga, output produksi adalah penjualan.
“Desain terbaik selalu berfokus pada bagaimana melibatkan pengguna mulai dari proses desain awal hingga akhir, dengan fokus pada membaca setiap situasi penggunaan produk,” tulis Yannes melalui materi kuliah yang diberitakan VIVA Otomotif, Jumat (10/12/2021).
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
Lebih jauh, menurutnya, desain merupakan bagian terpenting dari suatu kendaraan. Saat ini, motor listrik hanya dipromosikan sebagai tunggangan ramah lingkungan. Sehingga, fokus utamanya hanya pada penggunaan, bukan tampilan.
“Desainer harus lebih terlibat dalam menyusun dan mengkonstruksikan gambaran besar desain yang inovatif secara sosial dan melampaui batas ekonomi,” terangnya.
Yannes menambahkan, membangun rancangan motor listrik melalui pertimbangan ekonomi hanya membuat tampilan sepeda motor membosankan.
Selain itu, hal tersebut juga makin menyulitkan persaingan pasar, sebab semua pabrikan bermain di satu segmen yang sama.
“Desain adalah upaya kolaboratif di mana proses desain tersebar di antara para pemangku kepentingan dan pesaing yang beragam,” tegasnya.
Diketahui, di beberapa negara luar, utamanya yang berada di kawasan Eropa dan Amerika Serikat, motor listrik tak melulu menganut wujud skuter. Beberapa nama baru seperti Curtiss dan Newron Motor bahkan berani melahirkan kuda besi bertenaga seterum dengan tampilan sport futuristis.
“Ide-ide harus dibayangkan, di-prototype-kan, dan dieksplorasi dengan cara langsung, dicoba pada awal proses desain dengan metoda yang berpusat pada manusia sebagai pengguna,” kata dia. [Tio]