Dukungan terhadap pelaksanaan Pilwu hybrid digital juga datang dari General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Barat, Sugeng Widodo, yang mengapresiasi keberanian Pemerintah Kabupaten Indramayu mengadopsi teknologi digital dalam proses demokrasi desa.
Menurutnya, keberhasilan pemilihan berbasis digital tidak hanya ditentukan oleh sistem aplikasi, tetapi juga oleh kesiapan infrastruktur pendukung yang bekerja tanpa henti.
Baca Juga:
PLN Resmikan SPKLU Baru di Cilandak, Dorong Mobilitas Hijau Untuk Jakarta
“Kesuksesan Pilwu skema digital ini sangat bergantung pada kestabilan infrastruktur pendukung, salah satunya adalah pasokan listrik,” jelas Sugeng Widodo.
Ia menegaskan PLN UID Jawa Barat berkomitmen memprioritaskan keamanan dan keandalan pasokan listrik demi kepentingan masyarakat dan kelancaran seluruh tahapan Pilwu.
Pelaksanaan Pilwu ini diharapkan memberi rasa aman bagi masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya sekaligus menjaga proses demokrasi desa tetap jujur, adil, dan transparan.
Baca Juga:
PLN Untuk Rakyat, Peringati Hari Guru Nasional dengan Berikan Sambungan Listrik Gratis untuk Pendidik di Bogor
Dengan melibatkan 139 desa, Pilwu Indramayu tercatat sebagai salah satu pemilihan kuwu serentak terbesar di Jawa Barat yang mengadopsi skema hybrid digital.
Keberhasilan penyelenggaraan di Indramayu nantinya diproyeksikan menjadi model bagi desa-desa lain di Jawa Barat pada 2026 mendatang sesuai arahan Gubernur Jawa Barat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]