MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Perusahaan roket swasta asal AS, SpaceX, setidaknya memecat lima karyawan setelah ditemukan bahwa mereka telah menyusun dan mengedarkan surat yang mengkritik sang pendiri Elon Musk.
Para karyawan itu juga mendesak para eksekutif untuk membuat budaya perusahaan lebih inklusif.
Baca Juga:
WHO Sebut Sebagian Warga Gaza Terpaksa Konsumsi Air Got dan Pakan Ternak
SpaceX sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, atas laporan itu.
The New York Times juga melaporkan pada Kamis, 16 Juni bahwa SpaceX telah memecat karyawan yang terkait dengan surat itu.
NYT mengutip tiga karyawan yang mengetahui situasi tersebut. Namun mereka tidak merinci jumlah karyawan yang diberhentikan.
Baca Juga:
Menlu Bangladesh Minta PBB Ikut Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya
Menurut laporan NYT, Presiden SpaceX, Gwynne Shotwell, mengirim email yang mengatakan perusahaan telah menyelidiki dan "menghentikan sejumlah karyawan yang terlibat" dengan surat itu.
Surat kabar itu mengatakan email Shotwell menjelaskan karyawan yang terlibat dalam mengedarkan surat itu telah dipecat karena membuat staf lain merasa "tidak nyaman, terintimidasi dan diintimidasi, dan/atau marah karena surat itu menekan mereka untuk menandatangani sesuatu yang tidak mencerminkan pandangan mereka".
Musk, orang terkaya di dunia, saat ini sedang mengejar tawaran 44 miliar dolar AS (Rp636,6 triliun) untuk membeli Twitter dan telah memperjelas dukungannya terhadap kontrol yang lebih bebas pada pendapat di situs tersebut.
Pada Kamis lalu, dia mengatakan kepada karyawan Twitter bahwa platform tersebut harus mengizinkan "hal-hal yang sangat keterlaluan" selama kontennya tidak ilegal.
Pemecatan itu tentu menjadi kontradiksi dengan cita-cita Elon Musk dalam menegakkan kebebasan berbicara.
Surat SpaceX, dengan judul "surat terbuka kepada Eksekutif SpaceX," yang dilihat oleh Reuters, menyebut Musk sebagai "gangguan dan rasa malu" bagi perusahaan yang ia dirikan.
Dalam daftar tiga tuntutan di surat itu, dikatakan "SpaceX harus dengan cepat dan eksplisit memisahkan diri dari merek pribadi Elon", "memegang tanggung jawab semua pimpinan secara setara untuk menjadikan SpaceX tempat yang bagus untuk bekerja bagi semua orang" dan "mendefinisikan dan menanggapi secara seragam semua bentuk perilaku yang tidak dapat diterima".
Musk, juga kepala pembuat mobil listrik Tesla Inc, telah menjadi berita utama dan ditampilkan dalam monolog komedi larut malam dalam beberapa bulan terakhir, termasuk atas usahanya untuk mengambil alih Twitter.
Begitu pula dengan kritiknya terhadap Partai Demokrat. Sementara ia juga menghadapi tuduhan pelecehan seksual, yang sudah dibantah Musk sendiri dalam sebuah posting Twitter.
Surat terbuka di SpaceX, pertama kali dilaporkan oleh The Verge, dirancang oleh karyawan SpaceX dalam beberapa minggu terakhir dan dibagikan sebagai lampiran dalam obrolan grup "Pendorong Moral" internal yang menyatukan ribuan karyawan.
Musk, yang juga chief engineer perusahaan, telah dipandang sebagai tokoh sentral dalam banyak kesuksesan besar SpaceX, seperti mempelopori penggunaan kembali pendorong roket orbital dan membawa kembali penerbangan antariksa rutin manusia dari tanah AS setelah jeda sembilan tahun.
Shotwell, yang memimpin sebagian besar bisnis sehari-hari SpaceX, mengatakan bahwa dia akan menegakkan standar "toleransi nol" SpaceX terhadap pelecehan karyawan.
Didirikan oleh Musk pada tahun 2002, SpaceX telah memainkan peran sentral dalam program luar angkasa AS.
Mereka kini menjadi satu-satunya perusahaan yang mampu meluncurkan astronot NASA ke luar angkasa dari tanah AS. Mereka bahkan berencana mengirim manusia ke bulan untuk badan antariksa dalam dekade berikutnya.
SpaceX juga merupakan salah satu dari dua perusahaan di mana Pentagon bergantung untuk meluncurkan sebagian besar satelit militer dan mata-mata AS ke luar angkasa. Posisi ini membuat SpaceX dan Elon Musk sangat vital bagi pemerintah AS. [Tio]