MasyarakatKelistrikan.com | PT PLN (Persero) mencetak laba Rp 204,65 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Pendapatan BUMN listrik ini tercatat tumbuh 4,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 lalu akibat kenaikan konsumsi listrik.
Berdasarkan laporan keuangan yang disajikan perusahaan, pada periode yang sama, volume penjualan listrik meningkat 4,4 persen menjadi 189,7 Terra Watt hour (TWh) jika dibandingkan September 2020 lalu.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Peningkatan volume penjualan listrik ditopang oleh penambahan pelanggan PLN sebanyak 2,6 juta pelanggan pada periode Januari-September menjadi 81,6 juta pelanggan.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyebut pencapaian ini tak terlepas dari strategi creating demand yang ditempuh perusahaan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.
Strategi intensifikasi, misalnya, menggelar program bundling dan promo tambah daya seperti Super Dahsyat pada peringatan Hari Listrik Nasional ke-76.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
"Rangkaian program promo tambah daya yang kami lakukan sepanjang tahun ternyata disambut antusias oleh pelanggan. Pelanggan menjadi lebih produktif dan penggunaannya pun meningkat," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (27/10).
Lalu, gencar mengkampanyekan gaya hidup penggunaan alat berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan 1 juta kompor induksi, serta kendaraan listrik berbasis baterai.
Adapun, strategi ekstensifikasi ditempuh lewat program win back dengan mengakuisisi captive power atau mengganti kelistrikan perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan pembangkit sendiri dengan suplai listrik dari PLN. Sehingga, perusahaan terkait bisa fokus pada bisnis intinya.