"Pelanggan memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional dan tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur," katanya.
Kontrak pembelian REC juga memberikan dampak bagi pemerintah yang tengah mendorong transisi energi menuju karbon netral 2060.
Baca Juga:
PLN Kirim Ratusan Pegawai Tugas Belajar ke Luar Negeri untuk Perkuat Kapasitas SDM
Diharapkan, masifnya kontrak pembelian REC dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan sehingga dapat mempercepat pencapaian target bauran energi.
"Kami sangat terbuka bagi perusahaan-perusahaan lain yang ingin berkontribusi dalam penggunaan energi hijau dengan memanfaatkan REC ini," ungkap dia.
Pada kesempatan yang terpisah, Country Manager H&M Group Production Office Indonesia, Frank Blin Gonsalves menyatakan komitmen perseroan dalam berkontribusi dalam melawan perubahan iklim, yang tidak hanya bertumpu pada lini operasi, tetapi di seluruh rantai nilai H&M Group, termasuk di Indonesia.
Baca Juga:
Bangun 4 PLTS Kapasitas Total 210 MW, PLN Dukung Amazon Penuhi 100 Persen Energi Hijau
"H&M Group terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan mitra bisnis kami untuk memberikan solusi baru serta mendorong penggunaan sumber listrik berbasis EBT dalam rantai pasok kami," ungkapnya.
Frank menambahkan, perjanjian REC antara H&M, mitra pemasok dan PLN merupakan langkah penting untuk mewujudkan ambisi perusahaan sekaligus mendukung agenda pemerintah menuju Indonesia Net Zero Emission pada 2060. [Tio]