MasyarakatKelistrikan.WAHANANEWS.CO - Menjelang pergantian tahun, musim penghujan dengan potensi cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai di berbagai wilayah Indonesia.
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Indramayu mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan bahaya kelistrikan yang dapat menyertainya.
Baca Juga:
Menepis Pandangan Salah Kaprah atas Kebijakan Pramono yang Dinilai Reaktif Menghadapi Banjir
Indonesia sebagai negara beriklim tropis memiliki dua musim utama—kemarau dan penghujan—dengan variasi cuaca harian yang dipengaruhi curah hujan, suhu, kelembapan, dan angin.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Jawa Barat, termasuk Kabupaten Indramayu dan sekitarnya, berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Sebagai daerah dataran rendah di pesisir utara Jawa, Indramayu menyimpan potensi tinggi terhadap bencana banjir, baik akibat hujan lokal, gelombang air laut pasang, maupun luapan sungai besar di wilayah hilir.
Baca Juga:
Penanganan Banjir Jalan Nasional Semarang-Demak: Kementerian PU Bangun Sodetan Darurat Kaligawe Sepanjang 227 Meter, Alirkan Air ke Kolam Retensi Terboyo
Kondisi tersebut membuat masyarakat pesisir sangat rentan terhadap bahaya kelistrikan ketika banjir terjadi.
Manager PT PLN (Persero) UP3 Indramayu, Suharno, menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama saat menghadapi bencana banjir.
Ia menjelaskan bahwa sistem distribusi listrik akan dimatikan secara otomatis di wilayah terdampak demi mencegah risiko kejadian fatal.