AAPowerLink sendiri adalah salah satu proyek Sun Cable untuk menekan nol karbon di kawasan Asia.
David Griffin mengungkapkan, AAPoweLink merupakan proyek dengan total nilai US$ 22 miliar.
Baca Juga:
Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Luhut: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN
"Nilai itu upaya untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia 17-20 gigawatt, baterai terbesar di dunia 36 gigawatt, kabel di bawah laut terpanjang di dunia 800-4.200 km," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, percaya bahwa adanya kerjasama dengan Sun Cable itu membuktikan Indonesia menjadi lokasi strategi untuk investasi asing.
"Investasi ini membuktikan bahwa Indonesia adalah mitra yang terpercaya dan lokasi investasi yang strategis bagi komunitas internasional," kata Luhut.
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Pabrik di Jakarta Dipasang Sensor Deteksi Gas Kurangi Polusi Udara
Dengan adanya kerjasama ini, Luhut berharap hubungan Australia dan Indonesia makin kuat ke depannya.
"Kami akan mendukung proyek ini, kita berharap hubungan Indonesia dan Australia lebih kuat lagi," imbuhnya. [aas]