MasyarakatKelistrikan.com | PLN melakukan pemantauan ekstra terhadap pasokan listrik di sejumlah Rumah Pompa atau Stasiun Pompa di wilayah Jakarta Raya menyusul adanya perubahan cuaca tidak menentu sebagai dampak dari fenomena La Nina, khususnya di DKI Jakarta, Senin (24/1/2022).
PLN melakukan inspeksi pada rumah Rumah Pompa Cideng yang berlokasi di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat untuk memastikan seluruh peralatan penunjang berjalan optimal.
Baca Juga:
4 Tips Listrik Aman Saat Liburan
Rumah Pompa Cideng ini dipasok daya sebesar 3,65 MVA dan melayani daerah Ring 1, mulai dari Jalan Merdeka Barat, Jalan Merdeka Timur hingga Thamrin.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya), Doddy B. Pangaribuan, mengungkapkan bahwa untuk mendukung keandalan listrik, rumah pompa Cideng telah dilengkapi oleh Automatic Change Over (ACO) Tegangan Menengah, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan akan segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
“Rumah pompa Cideng ini dilengkapi 3 lapis pasokan listrik dan juga ACO, selain itu pelanggan juga memiliki genset untuk pasokan cadangan,” ungkap Doddy.
Baca Juga:
Dugaan Pencurian Listrik di Rest Area Tol Medan-Binjai: Misteri di Balik Pemutusan dan Penyambungan Ulang Arus Listrik
PLN selalu bekerjasama dan berkoordinasi dengan penanggungjawab Rumah Pompa Cideng dan juga rumah pompa lainnya dalam melakukan inspeksi kelistrikan bersama, karena rumah pompa berperan penting dalam pengendalian banjir.
“Kami selalu berkoordinasi dengan PLN jika ada kendala di lapangan. Koordinasi baik dan responnya cepat,” ungkap Atot Arta, Penanggungjawab Rumah Pompa Cideng dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat.
Dalam mengantisipasi cuaca yang tidak menentu ini, PLN melakukan beberapa skenario mitigasi, antara lain memasok suplai listrik berlapis dan memperkuat jaringan untuk 210 rumah pompa di DKI Jakarta.
Tidak hanya itu, PLN juga melakukan pemeliharaan dan peninggian terhadap 496 gardu distribusi listrik yang berada di wilayah rawan banjir dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk penanganan banjir.
Doddy mengungkapkan bahwa PLN juga telah menyiagakan sebanyak 2.356 petugas bersiaga dalam penanganan kelistrikan menghadapi musim hujan, menyiagakan Disaster Recovery Center (DRC) sebagai tempat pemantauan kelistrikan, serta posko-posko petugas pelayanan teknis, dan memasang panel looping jaringan tegangan rendah di beberapa titik rawan banjir.
Hal ini berguna untuk mempercepat penyalaan listrik kembali pada wilayah yang sudah surut dan siap dialiri listrik.
“Kami mengutamakan keselamatan jiwa bersama. Untuk itu apabila terjadi banjir di wilayah pelanggan, di gardu PLN atau keduanya terendam banjir, kami akan memadamkan listrik sementara, sekali lagi demi keselamatan bersama,” ujar Doddy.
Bahaya yang bisa terjadi apabila aliran listrik tidak dipadamkan ketika terjadi banjir yaitu tersengat aliran listrik.
Hal ini dikarenakan air merupakan salah satu konduktor listrik yang bisa menghantarkan aliran listrik ke tubuh manusia.
Beberapa kondisi yang menyebabkan PLN terpaksa memadamkan listrik yaitu rumah warga kebanjiran, aset PLN kebanjiran, atau rumah warga dan aset PLN kebanjiran.
Secara rutin PLN telah melakukan inspeksi terhadap tiang-tiang dan kabel untuk memastikan penyaluran energi listrik ke masyarakat dalam kondisi normal dan aman.
Hal ini tentunya untuk mencegah adanya arus bocor yang bisa membahayakan masyarakat terutama saat banjir. Masyarakat bisa melaporkan ke PLN apabila menjumpai tiang dan kabel listrik yang membahayakan.
Untuk informasi dan pengaduan kelistrikan, masyarakat bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile maupun Contact Center 123. [Tio]