MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Aylaa Nur Karimah disebut sebagai ahlinya ahli ilmu sains di Pesantren Nuris Jember.
Dia yang tengah menempuh pendidikan di SMA Nuris Jember prestasinya tak pernah padam.
Baca Juga:
Viral Lantaran Ngaku Tak Takut Istri, Kades Ini Akhirnya Klarifikasi: Kami Takut, Bu...
Perjalanan hidupnya yang masih seumur jagung telah diisi dengan segudang prestasi. Bahkan dalam kamus hidupnya, tidak ada kata berhenti untuk belajar dan berprestasi.
Perempuan asal Kecamatan Kalisat tersebut baru saja menjadi juara 2 esai tingkat nasional pada ajang Essay SNSC Competition 2022 di Universitas Sahid Jakarta pada 15 Januari 2022.
Karyanya tidak lepas dari pemanfaatan limbah kepada sesuatu yang bernilai guna bagi masa depan.
Baca Juga:
Warga Perbatasan Jember-Bondowoso Rayakan Lebaran Lebih Awal pada 30 Maret 2025
Dia merancang konsep sumber energi dari limbah sayur dan buah, sehingga mampu memberikan aliran listrik.
Inovasi yang dimiliki oleh Aylaa telah membuka cakrawala berpikir dari kaum akademisi untuk mempersiapkan cadangan energi di masa depan. Sebab, energi listrik yang dipakai hari ini belum ada jaminan akan bertahan selamanya.
“Ini masih penemuan kasar. Target saya sementara adalah memberikan informasi secara ilmiah, bahwa limbah itu mengandung energi,” katanya.
Hasil temuannya dikemas dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul “Pemanfaatan Limbah Organik Sayuran Pasar sebagai MFC’s (Microbial Fuel Cells) dengan Penambahan Sampah Buah sebagai Pemberi Glukosa Alami untuk Menuju Indonesia Mandiri Energi”.
Kemudian, Aylaa mempresentasikan karyanya pada 7 Januari 2022 lalu. Sepekan kemudian, diumumkan hasilnya dan dia dinyatakan sebagai juara 2.
“Saya bersyukur karya yang saya buat menarik perhatian para dewan juri,” terang Aylaa saat ditemui di Pesantren Nuris.
Dalam hasil temuannya, limbah sayur pasar dan limbah buah dapat memberikan aliran listrik terhadap lampu. Semakin banyak limbah, daya yang dikeluarkan semakin besar.
“Kalau 8 kilogram limbah bisa menghidupkan satu lampu,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Jember.
Sesuai dengan niat awal Aylaa, karya yang dibuat tersebut dimaksudkan untuk membuka jalan alternatif mengenai solusi energi listrik di masa depan.
Serta, harapnya bisa menjadikan bangsa yang mandiri energi. “Dengan begitu, limbahnya juga bermanfaat,” bebernya.
Aylaa yang masih kelas XI IPA 1 SMA Nuris Jember juga mendapat bimbingan lebih dari pihak guru. Setiap hari dia mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sains yang ada di Pesantren Nuris.
Bahkan, dia sering mendapatkan ide kreatif dari pihak guru.
“Ide itu tidak selalu muncul dari saya pribadi. Melainkan juga dari guru-guru yang mendidik saya,” imbuhnya.
Dengan demikian, Aylaa menilai capaian prestasi sejauh ini tidak lepas dari dukungan pihak Pesantren Nuris dan pihak guru SMA Nuris Jember.
“Tidak hanya saya, semua yang mempunyai keinginan untuk berprestasi, pasti difasilitasi oleh sekolah,” pungkasnya. [Tio]