MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Berdasarkan data tahun 2020, salah satu sumber penghasil Emisi Karbon terbesar di Indonesia berasal dari sektor energi dan sektor transportasi.
Sektor energi menyumbang karbon sebanyak 240 juta ton CO2, dan Sektor Transportasi 280 juta ton CO2 per tahun.
Baca Juga:
Langkah Agresif dalam Transisi Energi, PLN Jalin 28 Kerjasama pada EBTKE Conex 2023
Dalam upaya masif pemerintah untuk mengurangi emisi di sektor energi, tentunya perlu dibarengi dengan pengurangan emisi di Sektor Transportasi.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa dengan pemanfaatan Battery Electric Vehicle (BEV) pada sektor transportasi sudah dapat mengurangi emisi karbon yang sebelumnya dengan Internal Combustion Engine (ICE) sebesar 2,4 kg CO2/10km menjadi 1,02 kg CO2/10km dengan penggunaan BEV yang listriknya dari grid PLN saat ini,” kata Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Wiluyo Kusdwiharto dalam bincang santai virtual, Selasa (27/12/2022).
Dengan penggunaan listrik dari grid PLN yang saat ini, kata Wiluyo, masih didominasi oleh PLTU saja, penggunaan BEV sudah dapat menurunkan emisi karbon dari kendaraan ICE sebesar 58%, apalagi nanti ketika mayoritas sumber Energi listrik PLN berasal dari Renewable.
Baca Juga:
Ambil Langkah Agresif dalam Transisi Energi, PLN Jalin 28 Kerjasama pada EBTKE Conex 2023
Wiluyo menuturkan, populasi kendaraan listrik di Indonesia yang sudah mencapai 25.316 unit hingga September 2022 diprediksikan akan terus meningkat di tahun 2023.
Berdasarkan studi, suksenya penggunaan EV di suatu negara tentunya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti: ketersediaan infrastruktur pengisian daya, model dan pasokan kendaraan listrik yang ada, kesadaran dan penerimaan publik, rantai pasok baterai dan kendaraan listrik,serta insentif dan kebijakan pendukung dari pemerintah.
“Dari sini maka di tahun 2023 saya berharap antara lain adanya peningkatan ketersediaan infrastruktur pengisian daya, yang tentunya dalam hal ini pihak PLN sudah berupaya mendorong pengembangan SPKLU dimana hingga 21 Desember 2022 sudah terdapat 569 unit charger yang tersebar di 370 SPKLU di Indonesia.”