MasyarakatKelistrikan.com | Konsumsi listrik di Indonesia semakin meningkat. Hal ini diperlukan inovasi untuk mengembangkan pembangkit tenaga listrik di sejumlah daerah. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi aliran air yang sangat melimpah.
Seperti di Desa Duren, Kecamatan Gading, Probolinggo, yang membuat tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) ITS mengembangkan pengelolaan air melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Ketua pelaksana KKN Abmas Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS Desa Duren, Melania Suweni Muntini MT mengatakan, jika pada dasarnya desa ini sudah memiliki 18 mikro hidro yang dibuat secara mandiri oleh warga sekitar guna mencukupi kebutuhan listrik pada desa tersebut.
“Satu alat mikro hidro dapat menghasilkan listrik untuk empat rumah warga, tetapi belum maksimal seratus persen,” katanya, Jumat (19/11/2021).
Dia menambahkan, tidak maksimalnya penggunaan alat tersebut umumnya terletak pada mikro hidro yang tidak memenuhi standarisasi.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
Mikro hidro seharusnya digunakan secara teliti menggunakan aliran air yang bersih agar dapat memutar poros turbin dengan lancar.
Tak hanya masalah teknis mikro hidro, permasalahan manajerial mengenai pengelolaan mikro hidro pun menjadi kendala tersendiri bagi warga.
Dikarenakan permasalahan tersebut, tim ini berinisiatif untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kinerja mikro hidro. Yakni melalui kegiatan KKN Abmas yang mengusung tema redesain dan rancang bangun ulang pemanfaatan PLTMH skala besar sebagai sumber energi alternatif.
Menurutnya, abmas yang telah dilaksanakan selama delapan bulan ini dimulai dengan kegiatan berupa survei, pemetaan potensi pemasangan mikro hidro baru, dan juga melihat potensi-potensi daerah yang lain.
“Dari data yang telah dikumpulkan, didapatkan delapan potensi pemasangan mikro hidro baru sepanjang jalur parit, dan tujuh potensi pemasangan mikro hidro baru sepanjang jalur sungai,” ungkapnya.
Tim ITS juga memberi masukan pada warga desa dalam memelihara mikro hidronya dengan lebih baik lagi dan dapat membantu dalam pembuatan berkas teknis untuk pencarian dana.
Diharapkan agar ketersediaan listrik lebih merata yang selanjutnya dapat menyokong kegiatan perekonomian di Desa Duren. Dosen Departemen Fisika ini menegaskan bahwa kegiatan KKN bukan akhir semua proses pengabdian, tetapi awalan untuk berkomunikasi lebih jauh antara warga Desa Duren dengan ITS.
“Kegiatan ini bisa menjalin silaturahmi dan akan membuat hubungan semakin erat agar lebih banyak kegiatan yang menunjang SDGs yang dilakukan ke depannya,” tuturnya. Melalui kegiatan ini, Melania berharap ITS dan segenap sivitas akademika dapat mewujudkan SDGs goal ke-7 tentang energi alternatif, dan semakin banyaknya goal yang tercapai dapat meningkatkan kualitas kehidupan di Indonesia.
“Saya harap kegiatan ini dapat meningkatkan pengembangan mikro hidro dalam skala industri di Desa Duren,” pungkasnya. [Tio]