MasyarakatKelistrikan.com | ToyotaMotor Corp menginformasikan strategi elektrifikasi dan baterai EV-nya.
Hal ini untuk mencapai netralitas karbon dan menekankan pada perluasan kendaraan listrik berbasis baterai.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
"Saya percaya bahwa mencapai netralitas karbon berarti mewujudkan dunia di mana semua orang bisa terus hidup bahagia," kata Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor Corp yang dikutip dari Autohindustantimes, Rabu (15/12/2021).
"Untuk tantangan itu, kita perlu mengurangi emisi CO2 sebanyak mungkin dan sesegera mungkin," tambahnya.
Dimulai dengan kendaraan listrik bZ4X yang baru-baru ini diperkenalkan oleh Toyota. Kemudian SUV menengah dengan siluet tajam yang dikatakan Toyota sebagai era baru untuk EV baterai.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
"Semuanya siap untuk diluncurkan tahun depan dan sekarang berharap untuk memperluas seri jajaran bZ," ujar Akio.
Akio menambahkan, Toyota juga memiliki SUV kompak dalam seri yang akan datang dengan baterai kecil dan interior nyaman yang dirancang di Eropa dan Jepang.
"Semakin banyak baterai yang Anda tambahkan untuk memperluas jangkauan jelajah, maka akan semakin besar, lebih berat, dan semakin mahal harga kendaraan tersebut," jelas Akio.
SUV kompak ini rencananya akan difokuskan pada efisiensi daya.Yang penting adalah sejauh mana Toyota dapat meningkatkan efisiensi energi kendaraan secara keseluruhan, dengan kata lain seberapa sedikit energi yang dibutuhkan kendaraan untuk berjalan.
Toyota sendiri menargetkan konsumsi daya 125 watt-jam per kilometer untuk lini SUV kompak ini yang berpotensi menjadi yang tertinggi di dunia. Perusahaan juga telah merencanakan sedan menengah semua-listrik dan SUV listrik besar dengan kapasitas kursi tiga baris.
"Kami berencana untuk meluncurkan 30 model EV pada 2030. Secara global menawarkan jajaran lengkap EV baterai di segmen penumpang dan komersial," tutup Akio. [Tio]