MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Warga Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah kini mampu mengatasi dampak rob dari pantai utara jawa dengan adanya pengembangan pemanfaatan FABA dari PT PLN (Persero).
Abu sisa hasil pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau dikenal dengan fly ash dan bottom ash (FABA) dimanfaatkan menjadi bahan material tanggul dan jalan yang kokoh sebagai penahan banjir.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Warga Desa Bedono selama 15 tahun terakhir dihantui banjir rob. Hadirnya sebagian tanggul dan jalan akses tersebut, maka warga kini bisa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
“Sudah ada tanggul dan akses jalan beton FABA sekarang, aman dari banjir rob. Sudah enggak khawatir jadi desa hilang sekarang. Jalan yang dibangun dari FABA sudah menghubungkan kembali desa kami ke kabupaten," ujar Kepala Desa Bedono Agus Salim.
Agus Salim menambahkan bahwa ada beberapa desa yang hilang karena banjir rob. Desa Bedono pun terancam hilang, karena wilayahnya sudah tergerus sepanjang 1 kilometer (km) karena rob.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Sejauh 1 km ke arah utara dari lokasi ini dulu adalah salah satu dusun di Desa Bedono, sekarang hilang karena rob," imbuhnya.
FABA yang diolah menjadi beton yang digunakan untuk material pembangunan tanggul dan jalan akses sebagai salah satu solusi mengatasi rob di desa tersebut. Pada Tahap 1, Jalan sepanjang 50 meter, lebar 4 meter serta ketinggian 80 cm telah selesai dibuat oleh PLN UIK Tanjung Jati B dengan penyerapan FABA yang didapat lebih dari 50 persen.
Hasil uji laboratorium Universitas Diponegoro dan Dinas PUPR Kabupaten Demak sangat memuaskan yaitu antara K200–K400. Dengan ini maka jalan sangat aman untuk dilalui dari sepeda motor, gerobak, mobil, sampai dengan truk bermuatan 10 ton.