MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Setelah mengamankan pasokan listrik perayaan Natal 2022, PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik jelang Tahun Baru 2023 dalam kondisi aman.
Hal tersebut didukung oleh pemenuhan pasokan energi primer yang cukup untuk menjaga hari operasional pembangkit (HOP) di seluruh pembangkit listrik di Indonesia.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, capaian ini tidak lepas dari transformasi yang dilakukan PLN dalam manajemen rantai pasok energi primer, yang juga didukung pemerintah dan stakeholder di industri batu bara domestik.
“Kalau Nataru tahun lalu kondisi pasokan batu bara agak kritis. Alhamdulillah, tahun ini sangat tercukupi, bahkan menjadi HOP terbaik sepanjang sejarah,” ujar Darmawan saat mengecek kesiapan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah, beberapa hari lalu.
Sejak awal 2022, PLN telah melakukan perubahan paradigma dalam monitoring dan pengendalian pasokan batu bara.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Pengawasan awalnya fokus pada titik bongkar Estimated Time of Arrival (ETA) menjadi berfokus pada titik muat atau loading.
PLN membangun mekanisme early warning system, sehingga risiko keterlambatan pengiriman pasokan batu bara dapat diminimalisir.
Dengan sistem seperti itu, jika ada potensi kegagalan pasokan karena ketersediaan batu bara maupun armada angkutannya, akan dapat dideteksi lebih dini.