MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | PLN mengatakan bahwa tarif listrik di Indonesia menjadi salah satu yang termurah di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Benarkah?
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mencatat, tarif listrik PLN kelompok rumah tangga menduduki posisi kedua termurah di kawasan ASEAN.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
"Kita kalau untuk tarif (listrik) rumah tangga kita termasuk adalah dua yang paling bawah. Itu adalah rumah tangga," ujarnya dalam acara webinar Kebijakan Tarif Listrik Berkeadilan di Jakarta, belum lama ini.
Dalam bahan paparannya, per Mei 2022, tarif listrik kelompok rumah tangga di Indonesia berkisar Rp 1.445 per kWh. Sementara, tarif listrik kelompok yang sama di Malaysia dipatok Rp 1.251 per kWh.
Selanjutnya, tarif listrik kelompok rumah tangga di Thailand mencapai Rp 1.589 per kWh. Kemudian, tarif listrik di Vietnam sebesar Rp 1.556 per kWh.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sementara tarif listrik di Filipina mencapai Rp 2.589 per kWh. Adapun, tarif kelompok rumah tangga tertinggi di ASEAN terdapat di Singapura mencapai Rp3.181 per kWh.
Pun dengan kelompok industri, Bob Saril mengklaim tarif listrik PLN menjadi salah satu yang termurah di kawasan ASEAN. Misalnya, tarif listrik industri menengah di Tanah Air dipatok Rp 1.115 per kWh.
Sementara itu, tarif listrik di Negeri Jiran dibanderol Rp 1.038 per kWh. Lalu, Thailand Rp986 per kWh.
Adapun, Vietnam menetapkan tarif listrik sebesar Rp 1.135 per kWh. Disusul Filipina sebesar Rp 1.783 per kWh. Sedangkan tarif listrik golongan industri menengah di Singapura menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN mencapai Rp 2.065 per kWh.
"Tarif listrik industri kita paling bawah ya, paling kompetitif. Karena pemerintah hadir untuk menjaga daya saing industri kita dan bisnis supaya tetap berkembang," tutupnya. [Tio]