Pada Kamis lalu, dia mengatakan kepada karyawan Twitter bahwa platform tersebut harus mengizinkan "hal-hal yang sangat keterlaluan" selama kontennya tidak ilegal.
Pemecatan itu tentu menjadi kontradiksi dengan cita-cita Elon Musk dalam menegakkan kebebasan berbicara.
Baca Juga:
WHO Sebut Sebagian Warga Gaza Terpaksa Konsumsi Air Got dan Pakan Ternak
Surat SpaceX, dengan judul "surat terbuka kepada Eksekutif SpaceX," yang dilihat oleh Reuters, menyebut Musk sebagai "gangguan dan rasa malu" bagi perusahaan yang ia dirikan.
Dalam daftar tiga tuntutan di surat itu, dikatakan "SpaceX harus dengan cepat dan eksplisit memisahkan diri dari merek pribadi Elon", "memegang tanggung jawab semua pimpinan secara setara untuk menjadikan SpaceX tempat yang bagus untuk bekerja bagi semua orang" dan "mendefinisikan dan menanggapi secara seragam semua bentuk perilaku yang tidak dapat diterima".
Musk, juga kepala pembuat mobil listrik Tesla Inc, telah menjadi berita utama dan ditampilkan dalam monolog komedi larut malam dalam beberapa bulan terakhir, termasuk atas usahanya untuk mengambil alih Twitter.
Baca Juga:
Menlu Bangladesh Minta PBB Ikut Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya
Begitu pula dengan kritiknya terhadap Partai Demokrat. Sementara ia juga menghadapi tuduhan pelecehan seksual, yang sudah dibantah Musk sendiri dalam sebuah posting Twitter.
Surat terbuka di SpaceX, pertama kali dilaporkan oleh The Verge, dirancang oleh karyawan SpaceX dalam beberapa minggu terakhir dan dibagikan sebagai lampiran dalam obrolan grup "Pendorong Moral" internal yang menyatukan ribuan karyawan.
Musk, yang juga chief engineer perusahaan, telah dipandang sebagai tokoh sentral dalam banyak kesuksesan besar SpaceX, seperti mempelopori penggunaan kembali pendorong roket orbital dan membawa kembali penerbangan antariksa rutin manusia dari tanah AS setelah jeda sembilan tahun.