Pedagang topeng wayang Candi Borobudur Muh Solihin (54) mengaku mengalami penurunan penjualan signifikan sejak lapaknya berpindah di kawasan parkir candi atau zona II luar.
Menurut Solihin, pada umumnya para pengunjung sudah lelah saat sampai di area parkiran candi sehingga tidak lagi berminat membeli oleh-oleh.
Baca Juga:
Sidang Insiden Polisi Tembak Polisi, JPU Tuntut Terdakwa Dijerat Pasal Pembunuhan
"Dulu kami bisa mendapat pembeli lima sampai tujuh orang, kalau sekarang dapat satu orang saja sudah alhamdulillah," ujar pria yang sudah berjualan selama 20 tahun di zona II dalam Candi Borobudur ini.
Pengacara publik LBH Yogyakarta Lalu Salim Iling Jagad mengatakan lembaganya akan mendampingi para pedagang asongan tersebut agar bisa berjualan kembali di zona II dalam Candi Borobudur.
"Pedagang asongan itu tidak hanya menanggung diri sendiri, tapi ada keluarga dan anak yang sekolah," ujar dia.
Baca Juga:
Dua Bulan Terakhir, Tiga Tahanan Tewas di Sel Polisi
Terpisah, Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto menyatakan menjamin para pedagang asongan tetap dapat berjualan di kawasan Candi Borobudur meski harus pindah di zona II luar yang mencakup area parkir candi.
Menurut Suhartanto, zona II dalam memang tidak diperbolehkan untuk aktivitas pedagang asongan demi menghadirkan kenyamanan dan keamanan wisatawan candi.
"Untuk kenyamanan dan aturannya zona II dalam memang (peruntukannya) lebih ke fasilitas (wisata)," ujar dia.