Dia melanjutkan, untuk transmisi Sanggau-Sekadau memiliki 125 tower, sementara itu SUTT 150 kV Sekadau-Sintang memiliki 188 tower dengan total bentangan sepanjang kurang lebih 100 km.
Proses pengoperasian transmisi tersebut akan dimulai saat SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau selesai dibangun.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Kedua jalur saling berhubungan dan pengoperasiannya akan berjalan beriringan. Sumber listrik berasal dari Gardu Induk (GI) Sanggau yang sudah masuk ke Sistem Kelistrikan Khatulistiwa. Kami menargetkan jalur transmisi yang juga melintasi Sungai Kapuas ini akan dapat beroperasi pada semester I 2022 ini,” ujarnya
SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau dan Sekadau-Sintang merupakan proyek yang nantinya memiliki dampak signifikan terhadap keandalan sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Barat.
Sistem kelistrikan yang disebut Sistem Khatulistiwa tersebut akan melebar ke bagian timur Provinsi Kalimantan Barat jika SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau-Sintang dapat dioperasikan. PLN optimistis dan mengerahkan segala upaya untuk segera menyelesaikan objek vital nasional tersebut.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Tentunya PLN juga memerlukan dukungan masyarakat dan perangkat daerah untuk kesuksesan dan keberhasilan proyek,” ujarnya. [Tio]