"Sekarang di lokasi tersebut, sudah banyak terdapat ikan yang bermain, mencari makan dan berlindung, dan sudah banyak nelayan yang mancing di lokasi tersebut," sambung laki-laki yang juga anggota GGIS ini.
Selain membawa manfaat bagi ekologi laut, Aci menilai, bantuan CSR PLN untuk transplantasi terumbu karang di Samalona juga akan membawa dampak positif bagi perekonomian warga yang tinggal di pulau melalui daya tarik pariwisata.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Tentunya akan membawa dampak bagi masyarakat. Banyak yang menyelam karena jadi spot untuk bermain. Potensi pariwisata laut itu sangat bagus," katanya.
Ketua GGIS Zulqarnain menjelaskan, terumbu karang yang ditanam di Pulau Samalona merupakan indukan. Ke depan diharapkan bisa dipanen untuk anakan sehingga transplantasi terumbu karang di lokasi tersebut akan semakin masif.
"Terumbu karang itu habitat dan rumah ikan, semakin rimbun semakin banyak ikan yang tinggal di situ," katanya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dengan suburnya ekologi, dapat menarik wisatawan karena menjadi spot andalan untuk menyelam.
Sehingga pada muaranya akan berdampak pada perekonomian masyarakat yang lebih ramah lingkungan.
Saat ini transplantasi terumbu karang di Pulau Samalona menggunakan dua metode yakni, Spyder dan Coral Tress dengan tingkat keberhasilan 70 persen secara keseluruhan, artinya dari 1.640 bibit terumbu karang yang ditransplantasikan pada September 2021, berhasil hidup sebanyak 1.148.