Langkah ini dilakukan untuk mendorong ekonomi sirkuler dalam menunjang ekonomi hijau dan ketahanan pangan. Apalagi ke depan dengan semakin berkurangnya sumber daya alam maka pupuk berpotensi semakin langka.
“FABA sebagai alternatif pupuk ini perlu disosialisasikan ke petani secara luas. Ada abu atau debu kok bisa menjadi pupuk, terus bagaimana pemanfaatan lainnya selain untuk pupuk misalnya untuk pemberdayaan UMKM lainnya juga harus dipahami dan diterapkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga:
Sepanjang Semester I 2024, PLN Sukses Manfaatkan Hampir 1,5 Juta Ton FABA PLTU
Senada Pangkogabwilhan II Marsekal Madya TNI Imran Baidirus menyatakan mendukung penuh pemanfaatan FABA.
Ia juga akan menggunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana di wilayahnya.
“Saya usul disusun juga komposisi standar penggunaannya, bagaimana metode/caranya membuat pupuk. Jadi memudahkan masyarakat pengguna tanpa coba-coba,” sambung Imran.
Baca Juga:
Di Jakarta, PLN Olah 3,3 Ton FABA dari PLTU Lontar Menjadi Bahan Konstruksi Gardu Distribusi
Secara daring, acara ditutup dengan penanaman tanaman pangan dan bioenergi sebagai langkah nyata upaya sirkuler ekonomi dalam menunjang program ekonomi hijau dan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo pada berbagai kesempatan. [Tio]