“Kami terinspirasi dari alam untuk menghasilkan karya-karya yang juga mendorong pembeli kami untuk juga mencintai lingkungan mereka,” ujar Ni Komang.
Beberapa produk kerajinan Ni Komang mulai dari miniatur becak yang unik dari limbah kayu jati, hand sanitizer dispenser berbahan kayu jati, cangkir kayu, gantungan kunci, miniatur bebek dan mobil, hingga produk lemari rias.
Baca Juga:
Terus Komit Lanjutkan Transisi Energi Bersih, ALPERKLINAS Apresiasi MoU PLN dengan MASDAR UEA untuk Pengembangan PLTS Terapung di Indonesia
Semua berbahan kayu yang ramah lingkungan serta diolah cermat sehingga meminimalkan limbah yang merusak lingkungan.
Tak lupa Ni Komang pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dan fasilitasi PLN terhadap pelaku UMKM lokal untuk tampil dalam momen bersejarah penyelenggaraan KTT G20 ini.
Made Liyadi, pemilik usaha mikro MA IRA yang menyediakan abon daging dan vegetarian, turut berterima kasih atas keikutsertaannya dalam pameran yang dihadiri oleh negara-negara G20.
Baca Juga:
Wujudkan Swasembada Energi, PLN Akselerasi Pengembangan Hidrogen di Tanah Air
“Ini jadi kesempatan yang baik untuk kami mengenalkan produk olahan kami yang merupakan healthy food serta bersertifikasi halal. Abon MA IRA berterima kasih atas pendampingan PLN,” ujarnya.
Liyadi menyebut produknya memiliki keunggulan karena abon ini diracik tanpa menggunakan MSG atau bahan pengawet lainnya.
Hal ini membuat abon MA IRA bisa dinikmati semua kalangan.