Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dalam menangani perubahan iklim bukan hanya sebagai tantangan untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi peluang bisnis. Kedepan, akan ada banyak agenda PLN dalam transisi energi yang membutuhkan kolaborasi semua pihak.
"ACWA Power dan PLN telah membangun kerja sama yang sangat kuat, berjangka panjang, dan produktif," tutur Darmawan.
Baca Juga:
Gandeng ACWA Power, PLN Bangun 2 PLTS Terapung Lagi di Jabar dan Sumbar
Darmawan menambahkan, kerja sama PLN dengan ACWA Power sebelumnya telah terjalin dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Singkarak dan Saguling yang MoUnya ditandatangani pada Oktober 2022 lalu.
Hari ini PLN dan ACWA menambah kerjasama lagi dan komitmen hari ini adalah komitmen yang lebih luas, menjajaki peluang untuk ekspansi bisnis bersama, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
PLN dan ACWA Power pun sedang menghadapi tantangan perkembangan teknologi.
Baca Juga:
Sinergi BUMN PLN dan Pupuk Indonesia Gandeng ACWA Power Kembangkan Industri Hidrogen Hijau Terintegrasi
Maka PLN dan ACWA sedang menjajaki pengembangan proyek EBT, seperti Photovoltaic Surya, Angin, Hydro, Pump Storage, Battery Peaker, Battery Storage, Pasang surut, dan Panas Bumi. Bahkan, kami akan bersama-sama mengembangkan fasilitas Green Hydrogen dan Green Amonia.
"ACWA Power mendukung PLN di Indonesia dengan melakukan kolaborasi strategi, teknologi dan investasi," ucapnya.
CEO ACWA Power Paddy Padmanathan mengungkapkan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang unik dengan keanekaragaman sumber daya alam yang bisa dijadikan sumber EBT seperti panas bumi, matahari, angin dan sungai.