Ia mengemukakan, transisi energi atau energi terbarukan menjadi salah satu topik utama dalam presidensi G20 Indonesia tahun ini, sehingga energi terbarukan menjadi sektor prioritas dalam pembangunan Indonesia di masa depan.
Sebelumnya, Ketua Net Zero Hub Kadin Indonesia M. Yusrizki meminta dukungan regulasi kepada pemerintah untuk bisa turut mendorong transisi energi di sektor industri, khususnya terkait bidang ketenagalistrikan.
Baca Juga:
Transaksi Business Matching UMKM Tembus USD 90,04 Juta hingga Juli 2025
"Kami berharap ada opsi untuk membeli renewable energy (energi terbarukan), apakah power wheeling, apakah itu bisa direct investment, apakah itu dengan kita punya green tariff," katanya dalam CEO Breakfast Forum di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Menurut Yusrizki, masih banyak kendala regulasi ketenagalistrikan bagi industri untuk bisa mendorong pengembangan EBT di dalam negeri.
Padahal upaya dekarbonisasi kelistrikan dilakukan sebagai tanggung jawab dunia usaha untuk mendukung pencapaian net zero emission pada 2060 atau lebih awal.
Baca Juga:
Hesti Haris Apresiasi Gerai UMKM Dekranasda Kota Jambi dan Dorong Perlindungan HAKI Produk Unggulan Daerah
Di sisi lain, industri juga punya tantangan tersendiri untuk bisa mendorong transisi energi lantaran sektor tersebut masih didominasi oleh penggunaan energi fosil dalam operasionalnya.
Ia menyebut hanya sekitar 23 persen industri yang menggunakan energi dari listrik.
Sementara sisanya, yakni sekitar 76 persen industri masih menggunakan energi dari batu bara dan bahan bakar minyak (BBM). Dikutip Antara. [Tio]