Sementara itu, Kepala Kampung Boldon, Thonce Maga, hanyut dalam sukacita mendalam saat penyalaan kelistrikan di kampungnya dilakukan.
Kampung yang terbentuk 1998 karena adanya pemekaran ini, pada akhirnya dapat merasakan adanya listrik dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh banyak pihak.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sembari merasakan keharuan, ia mengaku bahwa kehadiran PLN mempunyai cerita yang cukup panjang.
“Koordinasi yang kami lakukan dengan pemerintah daerah sejak tahun 2016 pada akhirnya membuahkan hasil yang baik untuk masyarakat. Tepat pada akhir 2021 PLN mulai melakukan proses pembangunan jaringan yang bisa menyalurkan listrik ke kampung kami,” ujar Thonce.
Perlu diketahui, anggaran untuk melistriki Kampung Boldon bersumber dari Penyertaan Modal Negara Tahun 2021.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Listrik tersebut disuplai langsung dari sistem kelistrikan Teminabuan yang bersumber dari PLTD Komaulin.
PLN melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sorong bersama PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Papua Barat membangun dua gardu distribusi yang masing-masing berkapasitas 50 kVA dan 25 kVA, jaringan tegangan menengah sepanjang 7,45 kms serta 2,17 kms tegangan rendah.
Adapun proses pengerjaan yang membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan tersebut akhirnya berhasil melistriki 74 pelanggan dengan daya 900 VA.