Pada 2022, Kementerian ESDM menargetkan 80.000 rumah tangga di 22 provinsi di Indonesia mendapatkan program BPBL dari APBN.
Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan bantuan instalasi listrik rumah dengan tiga titik lampu dan satu kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi sertifikat laik operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan PLN mendapatkan penugasan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM untuk melaksanakan program BPBL Tahun Anggaran 2022.
Dalam mengeksekusi program tersebut, ia mengatakan PLN telah berkoordinasi dengan berbagai pihak serta menyiapkan infrastruktur teknologi informasi sebagai pendukungnya.
"Untuk menjalankan penugasan ini, kami telah menyiapkan sistem informasi yang dibutuhkan untuk mendukung program ini," ucapnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengucapkan terima kasih atas dukungan Komisi VII DPR, sehingga aspirasi masyarakat yang belum mendapatkan listrik dapat disampaikan kepada Kementerian ESDM.
Ia juga menegaskan pihaknya siap menyiapkan dan mengawal data yang dibutuhkan untuk mempercepat penyambungan listrik kepada masyarakat di daerahnya.
Budianto, warga Limbung Raya, yang merupakan salah satu penerima manfaat BPBL, menyampaikan terima kasihnya karena ia mendapatkan bantuan pasang baru listrik.