MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Donald Trump pada Sabtu 19 November mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk kembali ke Twitter.
Bahkan ketika mayoritas pemilik akun di platform itu dalam jajak pendapat yang diselenggarakan oleh Elon Musk, memilih untuk mendukung kembalinya mantan presiden AS tersebut.
Baca Juga:
Trump Rilis Daftar Negara Penghambat Perdagangan AS, Indonesia Termasuk
Sebelumnya Trump dilarang dari layanan media sosial karena menghasut kekerasan, dalam kerusuhan di Gedung Capitol 6 Januari 2021.
Sekitar lebih dari 15 juta pengguna Twitter memberikan suara dalam jajak pendapat dengan 51,8% suara mendukung pemulihan akun Trump. "Orang-orang telah berbicara. Trump akan dipulihkan," cuit Musk.
Akun Twitter Trump, yang memiliki lebih dari 88 juta pengikut sebelum dia dilarang pada 8 Januari 2021, mulai mengumpulkan pengikut dan memiliki hampir 100.000 pengikut pada pukul 22:00 ET Sabtu.
Baca Juga:
Pemerintah AS Berencana Setop Dana Vaksin Global untuk Negara Berkembang
Beberapa pengguna awalnya melaporkan tidak dapat mengikuti akun yang dipulihkan pada Sabtu malam.
Namun Trump tampak kurang tertarik pada hari sebelumnya.
"Saya tidak melihat alasan untuk itu," kata mantan presiden itu melalui video ketika ditanya apakah dia berencana untuk kembali ke Twitter oleh sebuah panel pada pertemuan kepemimpinan tahunan Koalisi Yahudi Republik.