MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Pakar siber menilai data pelanggan PT PLN (Persero) dan IndiHome dari PT Telkom Indonesia Tbk.
(TLKM) yang diduga bocor bisa menjadi tanda-tanda kiamat keamanan digital di Tanah Air.
Baca Juga:
Telkom Gandeng Sejumlah Pihak Perkuat Ekosistem AI Lewat IndigoHub dan IndigoSpace
Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menilai saat ini sebenarnya kebocoran data terjadi setiap hari tanpa disadari.
Kebocoran data pada sebuah organisasi baik publik maupun swasta merupakan bukti atau cerminan bahwa kepemimpinan, kepedulian, tata kelola data dan kepatuhan sistem pengamanan yang kurang baik.
"Namun yang luar biasa adalah, bila data pelanggan dari perusahaan utilitas plat merah itu bocor, artinya kiamat [keamanan] digital," katanya, Senin (22/8/2022).
Baca Juga:
Sistem Transportasi Darat: Harapan dan Tantangan Bupati Parigi Moutong Terpilih Periode 2024–2029
Dia berpendapat hal tersebut menjadi taruhan besar buat lembaga dan manajemennya karena yang bocor adalah Personal Identifiable Information (PII) atau data-data pribadi yang merupakan aset strategis dan penting dari organisasi tersebut.
Anehnya, sambung Ardi, makin kencang semua pihak di semua sektor berbicara tentang keamanan dan ketahanan siber, maka makin sering terjadinya insiden.
"Kita bicara tentang kebocoran data ini bukanlah kemarin, tetapi sudah dari 5-7 tahun belakangan," imbuhnya.