"Freeport memberi perhatian dan mendukung pembangunan dan perbaikan fasilitas ini agar masyarakat tetap nyaman tinggal di kampung halamannya," kata Vice President Sustainable Development PTFI, Nathan Kum, Selasa (8/2/2022).
Nathan Kum menyampaikan terimakasih kepada pemerintah setempat melalui kepala kampung yang telah membantu sosialisasi kepada warga sebelum pekerjaan dimulai.
Baca Juga:
Wujudkan Smart City di IKN, PLN Siapkan Jaringan Listrik Terintegrasi Layanan Teknologi Digital
Sedangkan pihak TNI-Polri membantu pengamanan selama pekerjaan berlangsung. PTFI mengeluarkan biaya USD500.000 atau lebih dari Rp7 miliar untuk pembangunan dan perbaikan fasilitas air bersih dan listrik sepanjang pengerjaan pada 2021 ini.
Nathan Kum mengungkapkan, PTFI akan terus bersinergi bersama pemerintah daerah dalam hal meningkatkan kesejahteraan warga sekitar wilayah operasi perusahaan.
"Kami berharapperbaikanfasilitas air bersih dan listrik ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di Kampung Lembah Waa Banti," katanya.
Baca Juga:
Wujudkan Smart City di IKN, PLN Siapkan Jaringan Listrik Terintegrasi Layanan Teknologi Digital
Sementara itu, medan berat dan cuaca ekstrem menjadi tantangan berat pekerjaan di Waa Banti. PTFI membuat sebuah dam (bak air) di daerah Opitogong yang jaraknya sekitar 5 Km dari perkampungan warga.
Pembuatan dam air initidak mudah karena berada di atas bukit dengan kondisi akses jalan yang terjal dan berlumpur.
"Perjalanan para pekerja untuk sampai di dam tersebut membutuhkan minimal 1,5 jam sekali jalan. Sehingga ini merupakan tantangan tersendiri," ungkap Group Leader Community Infrastructure PTFI, RollyNelwan.