Norhidayah bangga karena produk hasil anak-anak disabilitas yang berupa pakaian dan aksesoris dari kain tradisional sasirangan bisa tembus sampai ke tingkat internasional hingga menambah semangat dan percaya diri bahwa produk anak berkebutuhan khusus bisa bersaing hingga manca negara.
Selain Norhidayah, ada juga Ismawati pemilik Ima Ecoprint asal Dumai Riau yang juga sangat bangga produknya bisa sampai ke negeri kincir angin.
Baca Juga:
Wamendag Roro: Prioritaskan Perdagangan Hijau, Ramah Lingkungan, serta Berkelanjutan
“Selain dijual di Indonesia, produk saya banyak mendapat pesanan dari Negeri Jiran Malaysia,” tuturnya.
Ismawati berharap agar kedepan produk mitra binaan Pertamina selalu diikutsertakan dalam setiap pameran di luar negeri hingga bisa mengembangkan bisnis di pasar internasional.
CSR & SMEPP Management Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan Pertamina telah melakukan langkah-langkah dengan memberikan pendampingan agar pelaku UMKM binaannya terus tumbuh dengan pangsa pasar yang lebih besar dan bersaing di kancah global.
Baca Juga:
Buntut Pertamax Bermasalah, YLKI Desak Keadilan Bagi Konsumen yang Dirugikan
“Pertamina memiliki program UMK Academy, dimana pelaku UMK dikelompokan berdasarkan kemampuan dan kapabilitasnya yang disesuaikan dengan roadmap UMK binaan sehingga dapat dilakukan pemantauan dengan lebih mudah dan terukur,” ujarnya.
Kelas UMK Academy tahap Go Global ditujukan kepada para UMKM binaan yang benar-benar sudah siap melakukan ekspor dan mengisi pasar dunia dengan materi pembekalan seputar strategi penentuan harga, kelayakan untuk memulai ekspor, pengenalan world market dan optimalisasi produksi yang berkelanjutan untuk ekspor serta pentingnya usaha berwawasan lingkungan.
“Pertamina akan terus meningkatkan partisipasi para mitra binaanya untuk bisa mengikuti pameran yang diselenggarakan baik dalam maupun luar negeri, sehingga produk-produk lokal mendapat tempat di pasar global serta ada multiplier effect terhadap perekonomian UMKM dan juga nasional,” pungkas Fajriyah.