MasyarakatKelistrikan.com | Pemerintah Indonesia bersama pemerintah Jepang menandatangani Memorandum of Cooperation (MoC) transisi energi yang bertujuan memfasilitasi kerja sama energi antara kedua pihak untuk merealisasikan program transisi energi.
Kegiatan penandatanganan kerja sama itu dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hagiuda Koichi.
Baca Juga:
Irjen Pol Sumadi Kembali Bawa Pulang Piala Bergilir Turnamen Golf Gatrik IKAPELEB KESDM 2024
"Terima kasih atas inisiatif terlaksananya kerja sama dan penandatangan MoC. Ini tentu saja upaya yang luar biasa dari pihak Jepang," kata Menteri Arifin usai penandatangan MoC di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Arifin menjelaskan, program transisi energi di Indonesia perlu mendapatkan dukungan mitra internasional agar bisa mencapai target netralitas karbon pada 2060. Karena itu, pemerintah Indonesia mengundang partisipasi investor supaya bisa mendukung program tersebut.
"Beberapa perangkat kebijakan yang kami lakukan adalah memberikan kemudahan berbisnis dan menyiapkan Rancangan Peraturan Menteri ESDM terkait tarif energi baru terbarukan," ujarnya.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pemenang Turnamen Golf Piala Bergilir Gatrik 2024 IKAPELEB KESDM
Lebih lanjut dia mengakui sektor energi dipastikan akan menghadapi tantangan besar di masa depan karena ada kecenderungan peningkatan ketergantungan energi fosil. Menurutnya, kerja sama bilateral ini akan mampu menjadi proses alih teknologi demi mewujudkan percepatan transisi energi.
"Indonesia dan Jepang bisa mengembangkan bersama-sama teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS) dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia," ucapnya.
Menteri Ekonomi, Perdangangan, dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi menyambut baik kerja sama guna membantu mempercepat pencapaian proses transisi energi di Indonesia.