MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tidak akan menggelar pemasangan jaringan gas (Jargas) di tahun 2023.
Alasannya, program Jargas di dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APB) tahun 2023 tidak ada alokasi peruntukannya.
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
KESDM melalui Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Ditjen Migas akan merampungkan sisa dua proyek Jargas di tahun 2022, yakni di Kota Lumajang Jawa Timur dan Semarang, Jawa Tengah.
“Untuk tahun ini progres jargas sudah 93%, sudah hampir selesai. Tahun 2023, program jargas APBN sudah tidak ada, adanya jargas dari BUMN/PGN. Gak ada dalam Renstra 5 tahunan, harus usulkan lagi ke Bappenas. Demikian infonya,” kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman dalam bincang santai bersama ruangenergi.com,Jumat (18/11/2022).
Laode juga menjelaskan bahwa pipa gas yang sedang dibangun menggunakan dana APBN yakni Cirebon-Semarang (CISEM) dibagi dalam dua tahap.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Tahap 1: Semarang – Batang dan pembangunan pipa gas berikutnya yakni Tahap 2: Batang-Cirebon.
“Tersambungnya pipa Cirebon-Semarang nantinya membuktikan bahwa pipa terintegrasi menyambung dari Jawa ke Sumatera. Kalau Cisem terbangun, konek semuanya gas melalui pipa,” papar Laode.
Mengutip situs esdm.go.id, proyek pembangunan pipa transmisi gas CISEM merupakan bagian dari proyek lelang transmisi gas yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2006.
Proyek ini terlambat karena adanya kendala jaminan pasokan gas bumi yang bisa digunakan sebagai base line untuk pembangunan ruas pipa gas transmisi CISEM.
Selain itu, juga terjadinya perbedaan asumsi keekonomian yang berubah saat ini dibanding tahun 2006.
Proyek yang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) ini akan dibangun oleh PT Rekayasa Industri (Rekind) dengan memanfaatkan ruas jalur tol Cirebon- Semarang. Jangka waktu pembangunan 24 bulan dan ditargetkan rampung 2022.
Pembangunan pipa transmisi juga merupakan bagian dari visi dan strategi Pemerintah dalam pengelolaan pemanfaatan gas bumi untuk mendukung ketahanan energi nasional yang berkelanjutan berdasarkan pada prinsip-prinsip availability, affordability, accessibility, acceptability dan sustainability.
Pengelolaan energi diarahkan menuju energi berkeadilan melalui peningkatan akses energi secara merata dengan harga yang terjangkau dan tata kelola penyediaan energi yang lebih efisien. [Tio]