MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari Pertamina dinilai mampu menciptakan nilai ekonomi dan sosial yang berkelanjutan untuk menggerakkan perekonomian nasional.
Atas hal ini, Pertamina mendapatkan penghargaan CSR Award 2022 dalam bidang Ekonomi.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Menurut Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi, penghargaan tersebut diberikan karena Pertamina dinilai mampu mengintegrasikan isu dan tantangan sosial ke dalam penciptaan nilai ekonomi, diantaranya turut serta memfasilitasi upaya pemberdayaan UMKM yang sejalan dengan bisnis dan operasi perusahaan.
“Ini gelaran pertama Republika yang khusus untuk CSR. Kita laksanakan sebagai tanda terima kasih kita kepada korporasi yang sudah secara serius menggarap program CSR-nya untuk benar-benar memberdayakan masyarakat,” kata Irfan.
Sementara VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman, Pertamina, memang sudah sejak lama mengambil peran konstruktif dalam menciptakan ekosistem yang lebih baik lagi bagi UMKM dengan memberikan pendampingan agar UMKM menjadi mandiri dan berkembang.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
“Untuk mewujudkan UMKM naik kelas, Pertamina terus mendukung UMKM binaannya untuk meningkatkan skala usahanya dengan berbagai program pembinaan UMKM Academy, seperti memberikan akses permodalan, pelatihan, bantuan sertifikasi, dan perluasan pemasaran, sehingga terwujud UMKM naik kelas yang tangguh dan mandiri, sekaligus memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia,” papar Fajriyah saat menerima penghargaan tersebut di Jakarta, Selasa (27/9/2022) lalu.
Menurutnya, beberapa program unggulan lainnya yang bersifat CSV (Creating Shared Value) diantaranya Pinky Movement dan Enduro Enterpreneurship Program juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
“Sejak tahun 1993, tercatat lebih dari 66.000 UMKM telah menjadi mitra binaan Pertamina dan tak kurang dari 1 juta penduduk Indonesia merasakan dampak langsung yang diciptakan,” ungkap Fajriyah.