Sinergi tentunya dibutuhkan dalam permasalahan ini sehingga hasil riset yang ada dapat dikomersialkan pada kemudian hari.
Salah satu yang menarik perhatian adalah e-trike atau kendaraan roda tiga yang dapat dipergunakan untuk berbagai macam hal seperti pengangkutan sampah, perdagangan dan sejenisnya.
Baca Juga:
DEN Ungkap Alasan Singapura Mau Listrik dari RI
Juga ada sepeda listrik yang nantinya direncakan akan dipergunakan pada perhelatan G20.
Sementara dari sisi solar cell, saat ini ITB sedang berfokus pada pengembangan emerging solar PV dengan sitem multi-junction solar cell jadi nantinya akan ada beberapa lapisan yang menangkap cahaya matahari sehingga efisiensinya menjadi lebih tinggi.
ITB memproyeksikan bahwa kedepan permintaan akan penggunaan solar cell di Indonesia ini akan semakin meningkat dengan pesat sehingga perlu untuk membangun industri solar cell dari hulu hingga ke hilir.
Baca Juga:
Jadi Jantung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, PLN Tegaskan Pasokan Listrik Mencukupi dan Andal
Selain itu juga teknologi yang digunakan harus jelas seperti apa. Tentunya dari hal itu perlu dilakukan riset yang mendalam dan juga perlu untuk dibentuk tim yang terintegerasi dengan baik.
“Nantinya Dewan Energi Nasional akan memiliki peran untuk mengawasi kebijakan energi yang bersifat lintas sektor. Riset dari ITB ini kedepannya harus dapat di komersialisasi sehingga tidak hanya menjadi temuan yang tenggelam. Maka dari itu memang perlu adanya sinergi dan koordinasi yang betul-betul baik untuk menjadi sebuah ekosistem inovasi. Tujuan akhirnya tentu hasil riset dapat dimanfaatkan dengan baik dan menciptakan iklim industri yang maju di Indonesia,” pungkas Agus Pudji. [Tio]