MasyarakatKelistrikan.com | Konsumsi listrik di Indonesia semakin meningkat. Hal ini diperlukan inovasi untuk mengembangkan pembangkit tenaga listrik di sejumlah daerah. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi aliran air yang sangat melimpah.
Seperti di Desa Duren, Kecamatan Gading, Probolinggo, yang membuat tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) ITS mengembangkan pengelolaan air melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Tekad Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang Konsisten Gunakan APBD Listriki Warganya
Ketua pelaksana KKN Abmas Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS Desa Duren, Melania Suweni Muntini MT mengatakan, jika pada dasarnya desa ini sudah memiliki 18 mikro hidro yang dibuat secara mandiri oleh warga sekitar guna mencukupi kebutuhan listrik pada desa tersebut.
“Satu alat mikro hidro dapat menghasilkan listrik untuk empat rumah warga, tetapi belum maksimal seratus persen,” katanya, Jumat (19/11/2021).
Dia menambahkan, tidak maksimalnya penggunaan alat tersebut umumnya terletak pada mikro hidro yang tidak memenuhi standarisasi.
Baca Juga:
Jadi Objek Vital Kelistrikan, ALPERKLINAS Desak Pemerintah dan PLN Pasang Anti Petir di Semua Pembangkit Listrik
Mikro hidro seharusnya digunakan secara teliti menggunakan aliran air yang bersih agar dapat memutar poros turbin dengan lancar.
Tak hanya masalah teknis mikro hidro, permasalahan manajerial mengenai pengelolaan mikro hidro pun menjadi kendala tersendiri bagi warga.
Dikarenakan permasalahan tersebut, tim ini berinisiatif untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kinerja mikro hidro. Yakni melalui kegiatan KKN Abmas yang mengusung tema redesain dan rancang bangun ulang pemanfaatan PLTMH skala besar sebagai sumber energi alternatif.