Selain itu, kata Kuwat, kehadiran SSS berhasil menjadi inspirasi sejumlah pihak untuk mengembangkan tempat edukasi serupa di tempat lain.
SSS juga menjadi rujukan mahasiswa maupun komunitas dalam melakukan penelitian ilmiah mulai dari skripsi, tesis maupun magang.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Apalagi, dengan sistem pembelajaran di SSS yang tidak membebankan biaya kepada para siswanya.
Siswa maupun wali baik di kelas melukis, menari dan keterampilan lainnya hanya diminta berpartisipasi membawa botol bekas ketika masuk kelas.
"Kami senang dengan apa yang kami lakukan ini banyak menginspirasi teman-teman daerah lain yang pernah berkunjung ke SSS. SSS ini pernah menjadi tempat rujukan mahasiswa maupun komunitas di antaranya untuk magang sembilan kali, skripsi S1 tujuh kali, tesis S2 dua kali dan masih banyak lainnya dan edukasi yang berkunjung ke SSS. Belum lama ini mahasiswa UI dan Universitas Surabaya melakukan program pengabdian ke SSS," kata Kuwat.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Karena keberhasilannya tersebut, SSS juga berhasil meraih penghargaan nasional maupun internasional di bidang pendidikan, lingkungan dan kebudayaan.
Penghargaan diantaranya penghargaan tertinggi Platinum dalam Indonesian Sustainable and Development Award 2022, Indonesia Green Award (IGA) kategori penyelamatan sumber daya air 2019 dan Juara 3 tingkat Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam kategori tempat belajar mengajar (TBM) kreatif rekreatif.
Kuwat melanjutkan, berkat kehadiran SSS ini juga membuat terjadinya perputaran ekonomi masyarakat sekitar Siluk hingga mencapai Rp 1,3 Miliar.