Lahir dari keluarga miskin dan sangat religius dari suatu desa di Newington, Surrey, Inggris, saat ini menjadi bagian dari London Selatan.
Ayahnya adalah seorang pandai besi yang bermigrasi dari daerah utara Inggris untuk mencari pekerjaan pada awal tahun 1791-an. Kemudian, layaknya seorang ibu di pedesaan, Ibunda Faraday adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat tenang dan bijaksana, ia memberikan dukungan emosional kepada para putranya untuk melewati masa-masa sulit kehidupannya.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Kehidupan masa kecil Faraday terbilang sulit. Ia adalah salah satu dari empat bersaudara. Bahkan, untuk mendapatkan makan yang cukup saja mereka kesulitan. Diperparah lagi dengan keadaan ayahnya yang sering sakit-sakitan, sehingga gak mampu untuk bekerja dengan optimal.
Keluarga Faraday menganut sekte Kristen yang taat dan dikenal dengan aliran Sandemanians.
Anggota sekte tersebut percaya bahwa kebenaran Alkitab harus dipahami secara apa adanya seperti yang tertulis di Alkitab.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Hal itulah yang sangat mempengaruhi Faraday dalam melakukan pendekatan dan penafsiran alam pada setiap ilmu yang diperolehnya. Bahkan, karena kepercayaannya tentang Tuhan inilah yang membawanya pada penemuan teori atom.
Magang di Penjilidan Buku
Balik lagi ke Faraday saat usia belasan tahun. Keadaan keluarga yang serba terbatas membuat Faraday hanya mengikuti pendidikan formal dasar, seperti belajar membaca, menulis, dan sandi di Sunday School atau pendidikan Kristen.