MasyarakatKelistrikan.com | Negara-negara penghasil dan pengguna bahan bakar fosil akan menambah produksi bahan bakar fosilnya sampai 2030 hingga dua kali lipat.
Hal itu akan menggagalkan target iklim Paris, kata laporan terbaru PBB.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Laporan tahunan Program Lingkungan PBB, UNEP, itu menganalisis 15 negara produsen bahan bakar fosil utama, termasuk Jerman dan Indonesia.
Laporan itu mengukur perbedaan antara produksi bahan bakar fosil yang direncanakan pemerintah dan tingkat produksi yang konsisten dengan tuntutan pembatasan pemanasan bumi yang ditetapkan di Paris tahun 2015.
Dalam KTT Iklim Paris itu, negara-negara peserta telah berkomitmen untuk mencapai tujuan jangka panjang membatasi kenaikan suhu rata-rata di bawah 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, dan akan berusaha membatasi kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat Celcius.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Namun menurut laporan terbaru UNEP yang dirilis hari Rabu (20/10/2021), lima belas negara pengguna bahan bakar fosil terbanyak, sampai tahun 2030 akan memproduksi 110 persen lebih banyak bahan bakar fosil dibanding tingkat produksi sekarang.
Tingkat produksi itu berarti 45 persen lebih banyak daripada yang diperlukan untuk membatasi pemanasan bumi sampai 2 derajat Celcius.