Hingga kini, jaringan listrik dari PLN belum masuk sehingga untuk penerangan warga mengandalkan penerangan dari mesin genset.
Ketua RT di Kampung Onggoboyo, Sutikno mengatakan pada 2014 warga sebenarnya telah mendapatkan bantuan penerangan berupa solar cell dari Bupati yang menjabat saat itu, namun karena daya tahan penyimpanan baterai yang tidak lama, penerangan pun kurang optimal.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Hingga kemudian, warga bernisiatif menggunakan mesin genset supaya malam hari tetap bisa mendapatkan penerangan.
"Genset itu pun 1 liter bahan bakar habis untuk tiga jam," kata Sutikno yang mengaku sudah tinggal di kampung ini sejak 1984.
Ia mengatakan, anak-anak yang tinggal di kampung ini juga belajar seperti biasanya, namun saat pandemi Covid-19 sempat kesulitan, karena proses belajarnya lewat daring. Beberapa anak harus ke luar kampung untuk belajar.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: Musim Hujan, Masyarakat Diminta Hindari Berteduh Dekat Instalasi Listrik
Sutikno dengan warga di kampung ini berharap kampung mereka bisa dialiri jaringan listrik PLN.
Dulu pernah dilakukan pengukuran jarak antara Kampung Onggoboyo dengan jaringan listrik yang melintas di desa mereka, namun hingga kini belum ada realisasi jaringan listrik masuk.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Kediri Edi Cahyono mengakui bahwa pihaknya memberikan suport terkait dengan program pemkab untuk listrik masuk desa. Pihaknya juga masih memastikan kondisi di lapangan.