“Ketika [pembangkit] masuk [beroperasi], maka cadangan [listrik] mencapai 61 persen. Padahal, cadangan efektif itu 30–35 persen,” katanya beberapa waktu lalu.
Peningkatan cadangan listrik itu disebut sebagai akibat dari banyaknya pembangkit listrik skala besar yang akan dibangun dan akan segera beroperasi. Dari sekitar 13 GW tersebut, 3,1 GW di antaranya dibangun oleh PLN, dan 9,9 GW sisanya berasal dari independent power producer (IPP).
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Dari keseluruhan pembangkit, setidaknya ada empat pembangkit PLN yang diproyeksi selesai pada tahun ini, yakni PLTA Jatigede, PLTGU Jawa Bali 1, PLTGU Muara Karang, dan PLTU Lontar 4.
Sementara itu, pembangkit dari IPP, terdapat tiga pembangkit yang diperkirakan selesai konstruksi hingga akhir 2021. Seluruhnya adalah PLTU Jawa Tengah/Batang, PLTU Jawa-4/Tanjung Jati Bm dan PLTGU Jawa-1/Cilamaya.
Peningkatan kapasitas terpasang itu tidak diiringi dengan pertumbuhan permintaan yang signifikan. Dalam beberapa kesempatan, PLN menyebut perkiraan pertumbuhan permintaan daya listrik meleset dari target seiring dengan pandemi Covid-19 sejak 2020 di Tanah Air. [Tio]