MasyarakatKelistrikan.com | PT Geo Dipa Energi (Persero) mulai melakukan Tajak Sumur pertama proyek pengembangan Patuha Unit 2 berapasitas 55 Megawatt (MW).
Riki F Ibrahim Direrktur Utama Geo Dipa menjelaskan pengeboran pertama sangat menentukan kapasitas produksi dan biaya untuk sumur selanjutnya.
Baca Juga:
PLN Pasok Energi Hijau pada Peringatan HUT ke-79 Pertambangan dan Energi
Oleh karena itu, hasil pengeboran pertama ini akan menjadi acuan dari arah pengeboran sumur selanjutnya.
“Pengeboran ini mendukung keberhasilan putra-putri Indonesia untuk sektor energi terbarukan, khususnya Geothermal, dalam upaya pengurangan dampak rumah kaca dari pembangkit listrik sebesar 55 MW Patuha Unit 2, serta mendukung terciptanya pembangunan ekonomi di sekitar wilayah kerja Geo Dipa. Direncanakan Patuha Unit 2 akan Commercial On Date pada tahun 2024,” kata Riki, Kamis (18/11/2021).
Riki menjelaskan bahwa pengeboran yang dilakukan Geo Dipa merupakan bagian dari program strategis nasional yang tertunda sejak tahun 2007.
Baca Juga:
Kemenperin Dorong Pemanfaatan Hidrogen dalam Pengembangan Energi Terbarukan
PLTP tidak memakan lahan besar, dikarenakan pengeboran dilakukan di lokasi sumur eksisting Patuha Unit 1.
“Rencana pengeboran akan dilakukan sebanyak 12 sumur dan apabila menghasilkan sumur produksi yang lebih besar jumlah maka sebagian sumur akan diperuntukan untuk proyek unit 3,” jelas dia.
Supriadinata Marza, General Manager Project Management Unit Geo Dipa, mengatakan selain untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas sebesar 55 MW, tujuan lain yang akan dicapai dari program pengembangan tersebut adalah sebagai penguatan kompetensi SDM, tidak hanya bagi Geo Dipa melainkan bagi kontraktor dan masyarakat di sekitar wilayah kerja Geo Dipa.