"Insyaallah untuk yang Bali kita sudah sukses. Sekarang tinggal mungkin melakukan beberapa penyesuaian dari beberapa lokasi yang pasti berbeda," sambungnya.
Diungkapkan Dadan, PLN secara nasional dan khusus di Bali sudah melakukan persiapan yang baik menyambut libur Nataru bahkan PLN sudah mengantisipasi jika terjadi rubuhnya tower transmisi.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
"PLN sudah mengantisipasi banyak hal, termasuk mempersiapkan tim untuk membangun kembali tower kabel transmisi yang rubuh tanpa bantuan kontraktor lain sehingga pembangunannya bisa lebih cepat," ungkap Dadan.
Senada dengan Dadan, General Manager Unit Induk Daerah Bali (UP2B) IG Wayan Udayana menyatakan, kondisi kelistrikan di Bali masih aman dan berharap hingga masa siaga libur tahun baru masih tetap aman.
"Kondisi kelistrikan di Bali masih aman mudah-mudahan sampai akhir masa siaga 4 Januari 2023 masih tetap aman. Pengaman sistem kelistrikan di Bali saat ini sama dengan pengamanan saat ajang G20, distribusi, transmisi sampai venue detail,"ujar Wayan.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
Wayan melanjutkan, beban puncak di Bali yang terakhir itu 916 MW tepatnya pada tanggal 19 Desember kemarin, sementara daya mampu PLN Bali itu totalnya 1.404 MW.
"Jadi daya mampu kita itu terdiri dari pembangkit di Bali sebesar 934 MW, transfer dari Jawa sebesar 370 MW dan relokasi PLTG Grati sebesar 100 MW tersebut mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Bali," jelas Wayan.
Sementara itu, Executive General Manager Regional Jatim Balinus Deni Djukardi menegaskan, Pertamina sudah melakukan upaya-upaya maksimal untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kebutuhan BBM menjelang libur Nataru agar masyarakat bisa melaksnakan kegiatannya di libur Nataru dengan tenang dan nyaman.