MasyarakatKelistrikan.com | Hidrogen diharapkan sebagai salah satu kontributor transisi energi dan memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global.
Hidrogen diharapkan sebagai salah satu kontributor transisi energi dan memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global.
Baca Juga:
Tiba di Bangka Belitung, Presiden Prabowo akan Saksikan Penyerahan Barang Rampasan Negara
Saat ini, Indonesia sedang mengembangkan simulasi strategi jangka panjang menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Hal ini mendukung komitmen Indonesia pada Paris Agreement untuk mencapai penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29% pada tahun 2030, dan kontribusi sektor energi pada Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 314 juta ton CO2e.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong hidrogen menjadi salah satu sumber energi (energy carrier) yang potensial dalam mendorong percepatan transisi energi di Indonesia.
Baca Juga:
Utamakan Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Jaga Tarif Listrik Tetap Terjangkau Sepanjang 2025
Hal ini disampaikan secara langsung Menteri ESDM Arifin Tasrif di sela pertemuan bilateral dengan Menteri Perdangangan, Industri, dan Energi Republik Korea Moon Sung Wook di Jakarta, Senin (21/2/2022).
Arifin mengakui terdapat sejumlah tantangan, diantaranya bagaimana membuat hidrogen layak secara ekonomi, menarik secara finansial, dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Kami akan terus mengikuti tren teknologi hidrogen dan membuka peluang untuk berkolaborasi dalam implementasi hidrogen,” ungkap Arifin.