Terkait posisi keuangan konsolidasian PGN per 31 Desember 2021, menurutnya tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik dan kemampuan Perseroan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang masih sangat baik.
“Demikian juga dari sisi Debt Service juga memperlihatkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang masih mencukupi,” ungkapnya.
Baca Juga:
Soal Rapat Direksi PGN Terkait Jual-Beli Gas Didalami KPK
Sementara realisasi CAPEX Tahun 2021 adalah sebesar USD 308,6 Juta, yang diantaranya berasal dari pembangunan Pipa Minyak Rokan, Pipa Gresik-Semarang, WK Pangkah, WK Ketapang, serta kegiatan investasi lain yang sudah tahap eksekusi seperti Jargas, Pipa Senipah-Balikpapan, dan LNG RU IV Cilacap.
“Dalam perannya sebagai Sub Holding Gas, PGN dengan semangat energizing you, secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan setiap peluang gas bumi melalui program gasifikasi, seperti jargas, kilang, pembangkit listrik, industri tertentu, sektor maritim dan darat yang merupakan fokus Perseroan saat ini dan ke depan,” paparnya.
Selain itu, Perseroan juga memiliki fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.
Baca Juga:
Pembayaran Tagihan Gas Bumi Jargas Kini Bisa Lewat Aplikasi MyPertamina
“Kami menjalankan peran yang cukup challenging dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dari posisi kunci sebagai aggregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat,” pungkas Haryo. [Tio]