MasyarakatKelistrikan.com | Dengan cinta setia sampai akhir hayatku, Aku bersumpah dari lubuk kalbuku Bahwa jasadku dan apa milikku Kupersembahkan padamu, wahai Tanah Airku”
Puisi ini disampaikan Arifin Panigoro dalam penutup orasi ilmiah untuk penganugerahan gelar doctor honoris causa di bidang technopreneurship oleh Institut Teknologi Bandung 23 Januari 2010 lalu.
Baca Juga:
Arifin Panigoro, Raja Minyak Indonesia Tutup Usia, Mulai Karir dari Instalasi Listrik
Arifin menuliskannya di dalam sebuah buku berjudul Berbisnis Itu (tidak) Mudah, edisi kelima: Bangun Technopreneurship untuk Masa Depan.
Buku terbitan Medco Foundation dengan tebal halaman 190.
Kata pengantar buku itu, luar biasa. Ditulis langsung oleh Jakob Oetama, founder Kompas Gramedia. Dia menulis di kata pengantar seperti ini:
Baca Juga:
Founder Medco Grup Meninggal, Menteri ESDM: Indonesia Kehilangan Tokoh Migas
Bagaimana dia menjalankan bisnis hingga mampu membuat Medco menjadi sebuah perusahaan besar?
Pertanyaan itu dijawab bukan dengan teori-teori manajemen canggih akademis, melainkan dengan cara menariknya dari pengalaman.
Learning by doing, ngelmu karena laku.