MasyarakatKelistrikan.WahanaNews.co | Mobil listrik yang bisa dibilang terobosan teknologi baru dalam berkendara masih dianggap menakutkan bagi beberapa pihak.
Termasuk kebanyakan “media” yang terlalu fokus pada bahaya terbakarnya mobil listrik.
Baca Juga:
Pembangunan SPKLU Masif, ALPERKLINAS Minta PLN dan Pemerintah Daerah Tegas Terkait Safety dan Estetika Kota
Harus diakui kalau seperti layaknya mobil konvensional, mobil listrik tidaklah benar-benar bebas dari bahaya. Akan tetapi tidak berarti mobil listrik jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan mobil konvensional.
Bahkan Tesla sempat mengklaim kalau mobil konvensional lebih beresiko terbakar 20 kali lipat dibanding mobil listrik buatan mereka, meskipun begitu Tesla terus membenahi dalam mengurangi resiko terbakar pada mobil buatan mereka.
Belum ada statistik resmi berapa mobil listrik yang terbakar di seluruh dunia, namun bila melihat penjualan mobil listrik di seluruh dunia tercatat mencapai 6,5 juta unit sepanjang tahun 2021.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Menurut laporan EV Volume, pada Desember 2021, ada lebih dari 900.000 unit kendaraan listrik yang terjual di pasar global.
Sementara itu, model Plug in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) terjual sebanyak 1,9 juta unit sepanjang tahun lalu. Jumlah tersebut dilaporkan tumbuh sekitar 31 persen ketimbang tahun sebelumnya.
Melihat data tersebut angkanya masih terbilang kecil persentase mobil yang terbakar dengan jumlah unit yang beredar.