Omsetnya pun melonjak tinggi dibandingkan sebelum menjadi mitra binaan Pertamina.
Berbagai penghargaan telah diraih Rahayu Dwiastuti, baik dalam maupun luar negeri seperti Finalis Apresiasi Kreasi Indonesia 2022, Pemenang Good Design Indonesia 2020 kategori Project & Activity, Australia Short Term Award for Business Readiness in Jewelry Design 2018, Best Prize in Category Textiles Inacraft 2017, Best of The Best Inacraft Award 2017, dan Femina Award 2012.
Baca Juga:
Pertemuan Mendag Busan dengan Menteri BUMN, Siap Bersinergi Dorong UMKM Ekspor
Sementara VP CSR & SMEPP Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan bahwa Rahayu adalah salah satu dari 66 ribu UMKM yang dibina Pertamina sejak tahun 1993.
“Ibu Rahayu mengajarkan kita bahwa memiliki sebuah keterbatasan tidak boleh membuat kita berputus asa. Harus tetap semangat dan berikhtiar. Pasti ada hikmah dibalik semua ujian,” ujarnya.
“Selamat kepada seluruh UMKM binaan Pertamina yang telah bersama-sama mengikuti program pembinaan dan berhasil mengembangkan bisnisnya,” pungkas Fajriyah.
Baca Juga:
Audiensi dengan GAHC, Mendag Busan Bahas Peningkatan Daya Saing Produk Halal Indonesia di Australia
Pertamina sendiri selalu mendukung pencapaian ESG (Environmental, Social, and Governance) dan SDGs (Sustainable Development Goals), khususnya Poin 8 yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, yang diwujudkan melalui program pendanaan dan pembinaan UMKM.
Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat dan menggerakkan perekonomian nasional. Melalui program-program UMKM dan semangat Energizing Your Future, Pertamina berupaya terus mendorong setiap Mitra Binaan menjadi UMKM naik kelas dan Go Global. [Tio]